Magetan. Mudosio merupakan acara
tradisi masyarakat desa Ngancar khususnya di lingkungan Rw. 03 Dusun Cemoro Sewu,
Kec. Plaosan, Kab. Magetan. Bagi warga lereng Lawu ini tradisi Mudosio sebagai wujud rasa syukur yang
di laksanakan 1 tahun 2 kali pada hari Selasa kliwon dengan kenduri selamatan
yang melibatkan masyarakat. Kamis(19/3/2020)
Sebagai masyarakat yang masih
memegang tradisi leluhur, setiap 7 bulan sekali masyarakat Cemoro sewu
melaksanakan mudosioan ,dengan membawa tumpeng lengkap dengan lauk pauknya,
melaksanakan berdo'a bersama dan memohon kepada Alloh SWT, untuk keselamatan
warga Dusun cemoro.
Sarni ST,selaku Kepala Desa Ngancar
berpesan, Agar seluruh warga masyarakat khususnya cemoro sewu bisa melestarikan
tradisi mundosio tersebut agar tidak punah di telan zaman, Dan kedepannya semoga
menjadi ikon wisata dan bisa dapat
memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat
Cemoro sewu, karena cemoro sewu merupakan pintu masuk ke Jawa timur dari
Jawa Tengah.
Babinsa Ngancar Sertu Purmiadi
mengatakan tradisi ini menjadi acara wajib di gelar setiap tahunnya, tentunya
dikemas dengan apik dan mengandung banyak makna filisofi hidup terutama bagi
warga Dusun Cemorosewu . ” Tradisi Modosio ini termasuk warisan Budaya yang
perlu terus dilestarikan dan menjaga tradisi ini dinikmati oleh anak cucu kita
dimasa yang akan datang, ” pungkasnya. (Srdn/02)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar