Magetan Jawa Timur, Temu Lapang jagung hibrida prolifik
dengan tema “Inovasi jagung hibrida unggul Prolifik, upaya khusus (UPSUS)
mendukung swasembada jagung, dilaksanakan pada tanggal 16 oktober 2019 bertempat di Di Desa Truneng Kecamatan
Sukomoro Kabupaten magetan Jawa Timur dengan Kelompok Tani seluruh kabupaten magetan.
Acara temu lapang dihadiri oleh Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan
dan ketahanan pangan (TPHPKP) Kabupaten magetan di wakili oleh Suwarno SP,
Kasdim 0804/Magetan Mayor Inf Muji Wahono, Kades Truneng, Perwakilan Kelompok
tani seluruh Kabupaten magetan dan Babinsa Pendamping Upsus Dari masing Koramil
Jajaran Kodim 0804/Magetan.
Acara diawali dengan sambutan Dinas Tanaman Pangan
Holtikultura Perkebunan dan ketahanan pangan (TPHPKP) Kabupaten magetan dalam
sambutannya beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada BPTP Jawa Timur karena Desa Truneng terpilih menjadi lokasi pengembangan jagung
hibrida unggul prolifik produktivitas tinggidi wilayah Magetan. Selanjutnya
disampaikan pemaparan hasil pengkajian oleh penanggung jawab kegiatan yaitu oleh
Suwarno SP, hasil tersebut diantaranya adalah : 1). Respon petani cukup baik
terhadap performa VUB jagung prolifik dan tongkol dua yang keluar lebih dari 80
%, 2). Respon petani cukup baikf terhadap display varietas jagung hibrida
produk Balitbangtan, secara berurutan respon positif diberikan kepada HJ21
(Premium), HJ22 (Bima Super), Bima 20, Bima 19, dan Bima 14, 3). Respon petani
tersebut perlu didukung oleh ketersediaan benih di lapangan, 4). Produksi
jagung tertinggi dihasilkan oleh varietas Premium 919, diikuti oleh Bima 20, dan
Bima 15 dengan hasil (ton/ha biji kering giling) masing-masing adalah 11,164;
9,214;dan 9,086, 5). Penangkaran jagung hibrida dapat dilakukan di tingkat
petani.
Dalam sambutannya Camat Sukomoro mengapresiasi terhadap
pengkajian yang di lakukan oleh BPTP Jawa Timur, sehungga Kecamatan Sukomoro menjadi
pelopor inovasi teknologi jagung hibrida prolifik di Jawa Timur, khususnya di
Kabupaten Magetan. Beliau juga mendukung pengembangan jagung hibrida unggul
prolifik produktivitas tinggi di wilayahnya dan diharapkan menjadi Kecamatan
terdepan dalam produksi jagung. Sambutan selanjutnya dari Kepala Dinas
Pertanian yang menyampaikan terima kasih kepada BPTP Jawa timur yang telah
melakukan pengkajian pengembangan jagung hibrida unggul prolifik produktivitas
tinggi, dan mengharapkan kegiatan bisa dilanjutkan dan berkembang pada tahun
yang akan datang, dan bisa berkembang ke wilayah lain yang ada di Kabupaten Magetan.
Dalam diskusi berkembang permasalahan, potensi, peluang dan
masukan dari para petani dan petugas diantaranya adalah :
Pada komoditas jagung harga di tingkat petani diharapkan
stabil, tidak seperti pada komoditas lainnya, serta diharapkan pada setiap
program pemerintah dipikirkan juga jaminan pasar terhadap komoditas yang
dianjurkan ditanam petani, sehingga petani tidak mengalami kerugian. Pada
komoditas jagung pada tingkat nasional sudah ada perjanjian/MOU dengan asosiasi
pengusaha pakan ternak dalam hal pemasaran, dan pernyataan dari pemerintah yang
menyatakan bahwa jika produksi jagung nasional sudah mencukupi maka pemerintah
tidak akan melakukan impor jagung.
Penangkaran benih jagung hibrida yang sudah dilakukan petani
perlu di tingkatkan lagi dengan menerapkan prosedur yang sudah dipersyaratkan
oleh BPSBTPH agar memenuhi syarat untuk menghasilkan benih yang bersertifikat.
Pihak BPSBTPH siap membantu dalam proses produksi benih asalkan petani
mempunyai komitmen dan kejujuran dalam melakukan produksi benih jagung hibrida.
(tsr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar