Magetan - Musim penghujan telah berlalu , dan mulai akhir bulan
Maret yang lalu musim kemarau telah tiba dan curah hujan yang diharapkan sudah
mulai berkurang. Kekhawatiran para petani padipun mulai nampak, tanaman padinya
terlihat mulai banyak yang mengering. Inilah dampak kemarau karena sawah jauh
dari saluran irigasi, “ujar pak Suparno yang memiliki sawah di Desa Milangasri
Kec. Panekan”
Hal ini memang sudah sering
terjadi disaat musim kemarau panjang , karena lokasi sawahnya jauh dari aliran
saluran irigasi pertanian. Tanahnya terlalu kering dan aliran air sangat
sedikit sehingga tak dapat mengaliri persawahan.
Sistem pengolahan tanah tadah
hujan miliknya , seharusnya setelah panen padi ini akan diganti dengan tanaman
palawija , namun karena musim kemarau tahun ini datangnya lebih awal sehingga
panen padinya mengalami kegagalan dan rencana tanam palawija pun menjadi batal,
” tambahnya”.
Babinsa Desa Milangasri Sertu
Hariyanto bersama petugas UPTD Pertanian dan PPL sangat prihatin melihat kondisi
persawahan di Desa binaannya mengalami gagal panen. Berbagai langkah kebijakan dan sosialisasi
sebenarnya sudah sering disampaikan
kepada petani.
Mulai dari masa tanam ,
pengolahan tanah hingga mengantisipasi pada perubahan musim sering tersampaikan,
termasuk pembuatan sumur pompa air. Namun ternyata kondisi perubahan alam tetap
tidak bisa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh manusia.(R.03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar